twitter


v  PERANGKAT JARINGAN
·         KARTU JARINGAN
Kartu Jaringan merupakan perangkat keras yang menerjemahkan sinyal-sinyal jaringan ke bentuk paket-paket data yang dimengerti computer. Komputer ini sering disebut kartu karena bentuknya seperti kartu kartu yang harus ditancapkan ke computer, baik pada slot PCI atau pun SCSI. Pada bagian belakang panel terdapat lubang konektor untuk menancapkan kabel jaringan.
Konektor  yang ada pada kartu jaringan ada dua macam yaitu bias disebut konektor BNC dan RJ-45 (UTP).
·         HUB
Hub atau konsentrator adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel jaringan dari tiap - tiap workstation, server atau perangkat lain.
·         REPEATER
Repeater Berfungsi untuk memperkuat sinyal sebuah segmen jaringan kesegmen jaringan lain repeater. Bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali.

·         BRIDGE
Bridge Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari suatu segmen kesegmen yang lainnya.

·         ROUTER
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.


·         SWITCH
Switch, cara kerja switch sama seperti Hub, tetapi switch memeliki sejumlah port sehingga switch disebut multiport bridge, namun switch mempunya collision domain yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan.

·         KABEL
Pertama kali LAN menggunakan kabel “Coaxcial”. Kemudian, kabel “twisted pair” yang digunakan dalam system telepon telah mampu membawa frekuensi yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optic telah tampil sebagai pilihan kabel berkecepatan sangat tinggi.
Jenis-Jenis Kabel LAN
1.      COAXCIAL
Kabel coaxcial terdiri dari :
Ø  Sebuah konduktor tembaga
Ø  Lapisan pembungkus dengan ”kawat ground”
Ø  Sebuah lapisan paling luar
 
2.      UTP (UNSHIELDED TWISTER PAIR) UTP
Kabel “Unshielded Twister Pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan system telepon. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang warna konduktor tembaga yang sesetiap pasangnya berpilin. Kabel UTP terhubung keperangkat melalui konektor modular 8 pin yang di sebut konektor RJ-45. Semua protocol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP . Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Kabel UTP terbagi menjadi dua, yaitu Kabel Straight dan Kabel Crossover. Yang membedakannya adalah susunan kabel pada warna keduanya.

3.      SHIELDED TWISTER PAIR (STP)
Adalah jenis kabel telepon yang di gunakan dalam beberapa jenis instalasi. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM.

4.      KABEL FIBER OPTIK

Adalah teknologi kabel terbaru yang terbuat dari glasoptic. Di tengah – tengah kabel terdapat vilamentglas , yang di sebut “ core ”, dan dikelilingi lapisan “cladding” , “buffer coating” , material penguat dan pelindung luar informasi transmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya.


Sebelum kita mengetahui pengertian dari Penalaran Deduktif, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan penalaran.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran Deduktif merupakan proses penyimpulan yang dimulai dari pernyataan umum lalu berangsur ke yang khusus..
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Contoh dari Penalaran Deduktif adalah silogisme. Silogisme adalah proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi atau pernyataan yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Kedua proposisi pertama disebut premis. Silogisme yang diperpendek disebut entimen.
Jenis-jenis Silogisme :
1. Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
2. Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional         hipotesis.
3. Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
4. Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Silogisme yang akan Anda pelajari sekarang adalah silogisme kategorial. Agar dapat disimpulkan, sebuah kategorial harus memenuhi rumus berikut:
PU  :   Premis Umum, menyatakan bahwa semua golongan tertentu (semua A) memiliki sifat
           atau hal tertentu (B).      
Contoh :  PU : Semua warga negara Indonesia mencintai bahasa Indonesia. 
PK  :  Premis Khusus, menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan
           tertentu (A).
Contoh PK : Riyanto Aji Saputra warga negara Indonesia.
Sebuah premis agar dapat disimpulkan harus diungkapkan dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan ataupun perintah.
K   :   Kesimpulan, menunjukkan bahwa sesuatu atau seseorang itu (C) memiliki sifat atau hal
           tersebut (B).
Contoh K : Riyanto Aji Saputra mencintai bahasa Indonesia. 

Jika salah satu premis dalam silogisme bersifat negatif, kesimpulannya pun negatif pula.
Contoh  :
PU       : Semua pria yang berada di ruang itu berpakaian batik.
PK       : Udin tidak berpakaian batik.
K         : Udin bukan pria yang berada di ruang itu.

Catatan:
Silogisme bisa salah. Berikut ini hal-hal yang bisa membuat silogisme salah.
1.      Kedua premisnya bersifat khusus
     
      Contoh:
PU : Riyan selalu disayang orang tuanya.
PK : Riyan anak kedua.
K : Anak kedua selalu disayang orang tuanya.

2.  Dalam PK, A tidak menjadi predikat, C tidak dihubungkan dengan A melainkan dengan B. Dengan demikian, baik PU maupun PK dihubungkan dengan B. B menjadi predikat.
     
Contoh :
PU : Semua binatang mamalia berkembangbiak dengan cara melahirkan.
PK : Sapi berkembang biak dengan cara melahirkan.
K : Jadi, sapi adalah binatang mamalia.

3.  Jika PU tidak menyebutkan seluruh anggota golongan melainkan hanya beberapa anggota  golongan saja, silogisme tak dapat ditarik kesimpulan.
 
Contoh:
PU : Tidak semua orang desa rajin dan tekun
PK : Budi adalah orang kota
K : Budi rajin dan tekun 

4.    Jika kedua premisnya negatif (-), maka
      
Contoh :
PU : Semua siswa SD kelas IV tidak dapat menari
PK : Dinda bukan siswa SD kelas IV
K : Dinda tidak dapat menari / Susi dapat menari. (?)


Silogisme dapat diperpendek. Silogisme yang diperpendek disebut entimen.
Rumus entimen:
Contoh :

Prima harus memiliki KTP karena ia penduduk Indonesia yang sudah berusia 17 tahun.
Entimen di atas diturunkan dari:
PU : Semua penduduk Indonesia yang sudah berusia 17 tahun harus memiliki KTP.
PK : Pevita penduduk Indonesia yang sudah berusia 17 tahun.
K : Pevita harus memiliki KTP.


Daftar Pustaka

Bahasa dan Sastra Indonesia 2: SMK/MAK Kelas XI/oleh Marthasari, Kristari Yuningsih , F. X. Sumarjo: — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.