twitter


1.     Pengertian

Karya Tulis Ilmiah adalah suatu hasil karya yang dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah, dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi. Suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan dan metode ilmiah (aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Penulisan tersebut disebut ilmiah, karena penulisan tersebut adalah sistematik, generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol. Dengan demikian karya tulis ilmiah tersebut tidak mengandung unsur bias karena telah mempunyai ukuran atau standar tertentu.
Karya Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar.

2.     Ciri-ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

·         Struktur sajian
      Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·         Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·         Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
·         Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

3.     Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Adapun jenis Karya Ilmiah adalah

·         MAKALAH
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.

·         KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
·         SKRIPSI
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

·         TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

·         DISERTASI
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

·         ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas. Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.

·         ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.

·         OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.

·         FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya  adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.

4.     Sistematika Karya Tulis Ilmiah
Dan sedikit gambaran tentang ciri-ciri karya ilmiah di atas, kini dapat kita bawa ciri-ciri tersebut dalam penerapan menulis. Agar karya yang kita tulis dapat dipandang sebagai ilmiah, maka harus mengikuti alur pikir yang runtut sebagai sistematika penulisan, yaitu:

1)      Latar belakang masalah
Dalam latar belakang ini dikemukakan “ganjalan” yang ada dalam pikiran penulis, berupa ketidakpuasan penulis terhadap hal-hal yang diperoleh dari pengamatan terhadap kejadian sehari-hari, baik yang dialami sendiri maupun orang lain. Ganjalan ini dirasakan oleh penulis karena dirinya mengetahui seperti apa seharusnya, padahal yang terjadi tidak seperti itu. Oleh karena itu rumusannya harus jelas, bagaimana keadaan yang ada, kemudian bagaimana seharusnya. Penulisan ini tidak harus demikian, tetapi dapat dibalik, yang seharusnya dulu, baru kejadian atau kondisi yang ada.
Jika dari kejadian yang tidak memuaskan ini penulis mempunyai jalan keluar yang baik dan logis, dalam bagian ini dituliskan secara ringkas gagasan untuk mengatasinya.

2)      Tujuan penulisan
Bagian kedua dari tulisan ini menyatakan hal-hal yang diharapkan dapat dikemukakan setelah penulisan selesai. Rumusan tujuan ini sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga jelas, rinci dan menarik bagi pembaca sehingga pembaca tersebut ingin sekali melanjutkan membaca apa yang dikemukakan oleh penulis.

3)      Kajian teori
Judul bagian ini tidak mengikat, boleh “Kajian teori”, boleh “Kajian pustaka”, atau ”Landasan teori”. Yang penting adalah bahwa isinya menunjukkan adanya teori-teori yang diperoleh penulis dari membaca buku atau sumber lain, dengan menyebutkan dari mana asal teori tersebut diambil. Penulisan sumber kajian teori tidak harus dengan catatan kaki (foot note), tetapi ditulis langsung dalam kurung di belakang kutipan, atau disebutkan nama dalam teks kemudian tahun dan halaman dituliskan dalam kurung. Mungkin ada yang ingin tahu berapa banyaknya sumber yang harus dibaca untuk mendukung gagasan penulis, tidak ada batas yang mengikat. Sebagai dasar yang dapat dipertimbangkan adalah kepantasan, misalnya 4 atau 5 sumber asal tepat dan cukup kuat difungsikan sebagai landasan gagasannya. Kutipan tersebut bukan hanya ditulis dalam bentuk tumpukan tulisan saja tetapi diberi pengkait sehingga tampak alur pikir penulis. Di sinilah letak perhatian penilai, karena karya tulis ilmiah merupakan karya yang menunjukkan kualitas penulis dalam menyusun sebuah karya. Alur piker penulis dapat diketahui antara lain dari kemampuan memanfaatkan pikiran orang lain untuk buah pikirannya.

4)      Pembahasan
Dibandingkan dengan bagian-bagian sebelumnya, bagian inilah yang paling penting dan merupakan bagian yang selalu dicermati oleh penilai. Dari bagian inilah dapat diketahui bagaimana gagasan penulis dalam memecahkan masalah (“ganjalan”) yang dikemukakan pada latar belakang masalah. Meskipun bagian yang lain terbaca banyak dan terkesan ilmiah, tetapi kalau tidak ada bagian pembahasan, karya tulisnya tidak dapat diterima. Isi pembahasan tidak boleh menyimpang dan harus dilandasi teori-teori yang sudah dikutip. Semakin banyak dan runtut isi pembahasan, penilai langsung terkesan bahwa karya ini baik dan dapat diterima.

5)      Kesimpulan
Bagian terakhir dari karya tulis ilmiah adalah kesimpulan. Urutan isi bagian ini harus sinkron dengan tujuan yang sudah ditulis dalam bagian kedua. Dalam hal ini penulis tidak harus terikat pada banyaknya nomor yang dituliskan dalam tujuan, tetapi isinya harus lengkap menunjukkan bahwa tujuan sudah tercapai dan tertuang dalam kesimpulan. Meskipun banyaknya nomor tidak harus sama, penulis perlu menunjukkan kiat, penilai akan lebih terkesan positif jika.

6)      Daftar pustaka
Daftar pustaka yang merupakan bagian penutup dari sebuah karya ilmiah, seringkali digupakan oleh penulis. Daftar pustaka bukan “pajangan” agar karya yang ditulis dipandang cukup ilmiah. Fungsi daftar pustaka adalah penuntun bagi pembaca yang mungkin masih ingin tahu lebih jauh dari apa yang sudah dikutip isinya oleh penulis. Oleh karena itu sumber-sumber yang didaftar dalam bagian ini hares betul-betul sinkron dengan teori yang dituliskan dalam kajian teori, artinya harus pas - tidak kurang dan tidak lebih.
Untuk sumber kajian ini ada hal yang perlu diketahui oleh penulis, yaitu agar sedapat mungkin membatasi penggunaan kamus sebagai sumber. Apa yang tertulis di dalam kamus bukan teori tetapi baru merupakan batasan batasan pengertian. Yang diperlukan adalah dukungan teori, sedangkan batasan pengertian baru berstatus sebagai penguat dari pengertian yang kita ambil.

5.      Format Penulisan Karya Ilmiah
Skripsi, paper/makalah, laporan penelitian, dan lain sebagainya, memiliki format penulisan tertentu untuk bisa disebut sebagai sebuah karya ilmiah. Uraian di bawah ini membahas format penulisan karya ilmiah berupa skripsi pada Program S-1 Pemerintahan Integratif. Namun beberapa poin penting dalam format penulisan dimaksud bisa dipakai sebagai acuan dalam penulisan karya ilmiah selain skripsi, seperti paper/makalah, artikel dalam jurnal ilmiah, dan lain sebagainya.

·         Bahan dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam sebuah karya ilmiah adalah sebagai berikut :
-          Ukuran kertas: A4 (21 x 29,7 cm).
-          Jenis kertas: HVS 80 gram.
-          Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan warna yang telah ditentukan) dengan lambang Universitas Mulawarman sebagai pembatas.

·         Pengetikan
-          Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah karya ilmiah dirinci sebagai berikut:
-          Menggunakan software pengolah kata dengan flatform Windows, seperti MS Word, Excel, dan lain-lain.
-          Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12 kecuali untuk:
-          Halaman judul sampul/luar (hard cover) dan halaman judul dalam (soft cover), yang menggunakan huruf tegak (kecuali istilah asing) dan dicetak tebal (bold) dengan ukuran font mulai 12 sampai 16 (disesuaikan dengan panjang judul, lihat Lampiran).Catatan kaki (footnotes), yang menggunakan font ukuran 10.
-          Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-bab, sub sub-bab), memberi penekanan, pembedaan, dan sejenisnya.
-          Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan sub-judul yang hirarkhinya tidak setingkat), dan sejenisnya. Judul sub sub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf miring dan huruf tebal (italic-bold atau bold-italic). Judul sub sub-sub-sub-bab dan seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa
-          Batas tepi (margin):
a.   Tepi atas     : 4 cm
b.  Tepi bawah : 3 cm
c.   Tepi kiri     : 4 cm
d.  Tepi kanan : 3 cm
-          Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. Indensi Tab dipakai pada baris pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
Spasi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir:
      a)      Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di dalamnya adalah
halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, abstrak,
riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
-          Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat Lampiran).
-          Riwayat Hidup dan Kata Pengantar ditulis dengan spasi ganda.
-   Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu halaman) ditulis dengan menggunakan spasi tunggal (lihat Lampiran).
-     Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran disusun dengan menggunakan spasi tunggal (lihat Lampiran).
-          Lainnya, lihat Lampiran.

      b)      Bagian isi karya ilmiah meliputi Bab I sampai BAB V, disusun
dengan menggunakan spasi ganda.
      c)      Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari Daftar Pustaka, yang daftar
referensinya memakai spasi tunggal dan indensi gantung (jarak antar
referensi dengan spasi ganda), dan Lampiran yang ditulis dengan
spasi tunggal atau disesuaikan dengan bentuk/jenis lampiran.

Daftar Pustaka:
Buku Paket Bahasa Indonesia